Crazy Love Elegy Part III

Salju tebal di YongSan Korea
Sebulan sudah aku tak pernah menemuimu Mirra, disamping masih banyak pekerjaan yang belum selesai, semua orang disekelilingku seakan melarang aku untuk bertemu denganmu. Shin Yung salah seorang sahabatku yang selalu menyibukkan aku dalam pekerjaan, aku tahu pasti dia tidak ingin aku memikirkanmu, dengan cara memenuhi fikiranku dengan pekerjaan yang tak ada habisnya.


Mirra… walaupun begitu, aku masih memikirkanmu, keinginanku untuk bertemu denganmu semakin menggebu-gebu setelah mereka memojokkan aku dengan sebutan ‘orang gila’ karna selalu memikirkanmu yang mereka sebut ‘orang gila’. Aku ingin membuktikan kepada mereka bahwa aku tak pernah menjadi gila, walaupun aku ingin selalu bertemu denganmu.

Siang ini aku mendapatkan tugas yang begitu banyak, tenang saja Mirra, aku masih memikirkanmu dan merancang pertemuan kita selanjutnya akhir minggu ini, walaupun kau tak pernah tahu aku memikirkanmu.

“Cho, semuanya sudah kau setting?” tanya Yung, sibuk dengan catatan didepannya.

“kau lihat saja, semua sudah ada dimejamu, kau masukkan data saja lalu, selesai semua” jelasku “Ah iya… Yung… minggu besok kau ada acara?” tanyaku

“Hmmm.. kau mengajak aku kencan ya… “ wajahnya yang mungil terlihat memerah

“sepertinya tidak… “ kataku sambil menertawakan kesimpulannya itu

“lalu… kau ajak aku kemana? Aku tidak mau kalau ke Dong Gu.. Ibumu menakutkan sekali”

“aku ingin mengajakmu menemui seseorang di Yongsan, mau?”

“aahhss.. kau ingin menemui pasien rumah sakit jiwa itu? Kalau begitu aku tidak mau…”

“kenapa Yung… dia tidak gila.. dan kau harus tau.. aku ajak kau kesana, agar kau tau situasinya, Kalau kau bertemu Mirra, kau akan menyukainya… “

“Oh… jadi Nama gadis itu Mira… aku tidak pernah ingin menyukainya, asal kau tau itu” kata Yung dengan kasar

“Baiklah Yung, aku akan mengajak Seoye “

“Jangan… kau tidak boleh jalan dengannya, tidak… ok aku akan ikut denganmu hari minggu nanti” “tunggu aku Mirra…” ejeknya sambil memutar matanya yang bulat.

Yung… entah kenapa dia membenci tetanggaku di apartemen Gurogu. Apakah Yung merasa kalah dengan Seoye dalam segala hal? Aku rasa tidak, Yung wanita yang sangat baik bagiku, ia sahabatku yang paling dekat dengan siapapun orang yang kukenal. Banyak orang yang bertanya, mengapa aku tidak menjalin hubungan cinta dengan Yung, jawabannya hanya satu, Yung lebih cocok dijadikan sahabat.

***

Malam ini aku lembur lagi dirumah Yung, harus ada yang mengedit semua data-data dan menyerahkan ke direksi besok pagi, apakah ini cara Yung agar aku tak lagi memikirkan untuk bertemu Mirra?, silahkan saja, aku akan tetap memikirkannya.

“Cho, ini makanlah dulu”  kata Yung sambil memberikan semangkuk besar NaengMyeon yang masih panas, harum sekali semakin membuatku lapar,

“Ah.. terima kasih Yung”

“sudah larut malam, haruskah kau pulang? Tidur disini saja,  Nina sedang pergi ke Incheon bersama kekasihnya, kau tidur dikamar Nina saja ya.. bahaya kalau kau pulang selarut ini”

“Slurrpp… terima kasih, tapi aku harus pulang”

“Cho…”

“Ya?”

“Kau menyukai orang gila itu ya?”

“Yung,  kalau kau bilang orang gila lagi, aku tak mau lagi bersahabat denganmu, berhenti menyakiti orang seperti itu”

“oh? Kau merasa tersakiti? Hehehe dia kan memang gila. Atau jiwanya sedikit banyak ada gangguan”

“Yung!...”

“Ah… baiklah… kembali ke pertanyaanku tadi, kau menyukainya?”

“tidak juga…”

“Lalu? Kau kasihan kepada dia kan?”

“Ada sedikit rasa kasihan… “

“hmmm… lalu apa yang kau rasakan saat didekatnya, mengapa kau selalu ingin ke sana?padahal kau baru sekali mengunjunginya di rumah sakit, Dia orang gila Cho, kau harus ingat itu”

“aku ingin memandanginya, ingin bicara dengannya, ingin menolongnya, aku suka itu, hei .. ada masalah ya? Kalau aku menyukainya?”

“tidak…”
“Yung, kau pintar memasak ya… enak sekali…”

“ya…”

“Yung… hari minggu pagi aku jemput ya… “

“ya…”

“kenapa Yung?”

“tidak… tidak apa… apa yang harus dibawa ? untuk  Mirra, perlukah aku masakkan songpyeon?”

“jangan Yung… bawalah dirimu saja, hehe”

“ya… baiklah Cho”

“Yung terima kasih atas bantuanmu, aku pulang dulu, semua pekerjaan sudah selesai, lusa kau berikan ke pihak direksi ya”

“apa data keuangan juga sudah lengkap Cho?”

“Sudah.. ah.. pukul 11, aku harus pulang, kereta terakhir berangkat pukul 12,”

“aku antar ya Cho?”

“Tidak perlu, kau istirahat saja Yung. “

“Cho… “

“Ya…”

“Pikirkan lagi keinginanmu”

“…” Yung… kau tak perlu mengkhawatirkan aku,  Aku sudah dewasa dan punya dunia sendiri. Ku tinggalkan Yung di apartemennya, semoga ia mengerti keinginanku. Cuaca diluar mulai memburuk, sepertinya suhu sudah menurun lagi. naengmyeon buatan Yung sungguh membantu menghangatkan tubuhku.
Besok… Semoga menjadi hari minggu yang hangat, Yung akan kuajak bertemu dengan Mirra, agar ia tahu bahwa Mirra tak pantas dibilang gila, dan dia pantas untuk dibantu menemukan kembali identitasnya, juga menemukan Shouta yang sering ia sebut.  Yung aku bersyukur sekali memiliki sahabat sepertimu yang mau mengerti perasaanku.

Karya Ayuna Kusuma Copyright Januari 2011
Bersambung di Part 4 ^_^ nantikan ya...

Setiap hari Senin dan Sabtu update Part selanjutnya...  Hanya di http://eggadventure.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar