Crazy Love Elegy


Mencintai itu tak perlu pemikiran yang panjang, tak perlu perencanaan yang berlipat-lipat, Mencintai itu hanya perlu keberanian dan kesetiaan diri. Seperti aku mencintaimu dalam masa sulit begitu juga dalam masa bahagia. Mungkin semua orang mengira aku orang yang normal, mencintaimu dengan kesetiaan penuh, karna banyak dari pria yang melakukan itu kepada pasangannya.
Namun bagiku, ini sama sekali bukan cinta yang normal dan biasa, kalau kau bisa memahaminya, cintaku ini adalah hal yang luar biasa.
Kehidupanku berjalan biasa saja saat itu, sebelum kutemukan kau duduk disana, Halte Bis yang sudah tak berfungsi lagi. Waktu itu aku memandangimu, menelisik siapakah kau ini?, Sekilas aku melihat label nama yang tersemat didadamu, Mira. Sedang apa di halte itu selarut itu, Rambutmu yang panjang terurai acak, namun terlihat manis,  tanganmu bergetar dan semakin lama semakin kuat, wajahmu tertunduk dalam, seakan kau ingin menghilangkan fikiranmu, atau kau ingin melupakan apa yang telah terjadi, aku pun tak tahu karna kau orang asing saat itu.
Saat aku ingin pergi meninggalkanmu sendiri , murung dihalte itu, aku mendengar bisikanmu yang sangat pelan, “tetaplah disini…” itu bisikmu, aku sebenarnya ingin pergi dan menghapus kenangan yang aneh saat bertemu denganmu saat itu, tapi aku justru merasa senang bisa memandangmu lagi walau aku tak tahu apa saja yang aku fikirkan tentangmu. Lalu saat itu kita saling bicara untuk pertama kali.
“tetaplah disini….” Bisikmu sekali lagi saat itu
“Nona, perlu bantuan? Pakailah Jaketku… tampaknya kau kedinginan,” kataku dengan sangat gugup saat itu
“tetaplah disini… aku… sudah menunggumu kemarin… kemarin sampai sekarang… tetaplah disini” katamu lirih...
“Apa?” tanyaku
“ya…” bisikmu dengan wajah masih tertunduk lesu
“kau menungguku? Untuk apa? Siapa nona ?”
“aku… menunggumu selama ini, kau tak melihatku?”
“hm…. Tidak… kau menunggu? Untuk apa? Aku sama sekali tidak mengenalmu”
“Tapi aku mengenalmu… namamu Shouta bukan…?”
“Bukan Nona… mungkin kau salah orang, aku Cho” kataku sambil mengulurkan tanganku yang beku karna salju saat itu.
“Kau Shouta,… kau Shouta…” bisikmu
“Bukan nona… aku Cho…”
Ditengah percakapan kita yang aneh, beberapa orang berpakaian putih merusaknya dan merebutmu dari pandanganku, mereka membelitmu dengan kain yang begitu panjang, aku ingin marah karna kau diperlakukan semena-mena seperti itu. Tapi siapa aku?.
“Maaf tuan, dia telah mengganggu anda? Maafkan kami sekali lagi karna tidak menjaga pasien kami dengan baik” kata salah satu orang yang berseragam putih itu
“Apa? Pasien?... kalian siapa?” tanyaku terheran-heran
“kami dari unit rumah sakit jiwa Seoul, kami kehilangan dia seminggu yang lalu, untunglah kami menemukannya sepagi ini dihalte, kalau tidak dia akan mengganggu pejalan kaki dan orang-orang”
“hah?” aku masih tak habis pikir, kau… rupanya…
“Mari tuan, semoga harimu bahagia ”
“Ha? Ah… iya terima kasih”
Akhirnya hari itu kau dibawa oleh mereka , kulihat kau sama sekali tak mengelak kepada mereka, mungkin saat itu kondisimu sangat tak sehat, sehingga kau tak ada tenaga untuk menolak paksaan mereka, Aku masih mengenangmu saat itu, Namamu Mira, aku akan ingat itu. Orang yang menungguku sebagai Shouta dan mengharapkanku sebagai Shouta.
***
Mengapa saat pertemuan itu terjadi, wajahmu yang tertunduk, rambutmu yang acak namun terlihat cantik, bisikanmu yang ringan, selalu terbayang dalam fikiranku, pekerjaanku banyak yang terbengkalai karena aku selalu memikirkan siapa kah kau? yang menungguku selama seminggu di Halte bis? siapa Shouta yang kau sebut itu?,  tak menunggu lama, setelah pertemuan aneh kita itu, aku mencoba menemuimu dirumah sakit.
Dalam fikiranku aku ingin menemuimu kembali dan ingin memberikan kebahagiaan bagi wajahmu yang tenggelam dalam pilu, Aku ingin bertemu denganmu.. namun… 

Karya Ayuna Kusuma 
Bersambung di Part 2 ^_^ nantikan ya... 

Setiap hari Sabtu update Part selanjutnya...  Hanya di http://eggadventure.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar