Black Love (Jung and Kim) II



Di pusat budaya seni lukis Insa, Kim dan Jung kembali bertemu.

“Kim…!!” Teriak Jung dari pusat keramaian

“Jung…” sapa Kim

“Kim.. sedang apa disini? Kau mengikutiku?” canda Jung sambil menepuk lengan Kim

“Tentu saja, setiap akhir minggu aku mengikuti kemana kau pergi” kata Kim

“Ah… apa selalu begitu…? Hehehe” Jung

“Aku tidak sedang bercanda Jung… kau teruskan saja memilih lukisannya…” Kim

“ayo ikut denganku…” Jung

“aku menunggu disini saja” Kim

“Kim… daripada kau mengikutiku, lebih baik kita jalan bersama” Jung

“hmm.. baiklah…” Kim

Mereka berdua menikmati pemandangan lukisan, porselin, barang-barang antik, barang-barang kerajinan. Banyak sekali yang dijual disana. Dinginnya hari tak menyurutkan semangat pedagang lukisan untuk berjualan

“Kim… mengapa diam saja..?” Jung

“aku menikmati lukisan-lukisan itu..” Kim

“…”Jung

“Jung.. kau lapar tidak?” Kim

“tidak juga… kenapa memangnya? Perutmu sudah meronta-ronta ingin diisi ya? Hehehe” Jung

“disana ada penjual  Hotteok, bisa belikan untukku?” Kim

“kenapa tidak beli sendiri saja?” Jung

“aku ingin melihat-lihat lukisan ini dulu, mau tidak membantuku” Kim

“ah.. baiklah pengikutku.. aku bantu kau sekali ini saja hehehe” Jung

“…” Kim terlihat sedang menelpon seseorang dengan handphone nya,

Jung hari ini sangat bahagia karena bisa bersama dengan Kim di tempat yang sangat ia sukai, dan ia mungkin bisa melupakan orang yang sekian lama sudah meninggalkannya, dan kedudukannya mungkin bisa diganti dengan Kim, yang sangat setia disisinya.

“Kim.. ini Hotteok mu” Jung

“terima kasih Jung, Ah… ? kau tidak beli?” Kim

“tidak begitu lapar” Jung

“Jung.. kita duduk disana saja ya, sepertinya hangat” Kim

“ok” Jung

“Jung.. bila orang itu sudah kembali, apa kau masih bisa bersamaku seperti ini ya?” Kim

“tentu saja masih bisa… kenapa tidak?” Jung

“mungkin tidak Jung, karna waktumu akan tersita untuk bersamanya.. hmmm kue ini enak sekali, kau mau?”  Kim

“tidak.. Kim.. apakah kau selalu mengikutiku seperti tadi?” Jung

“Iya… aku mengikutimu setiap akhir pekan” Kim

“apa yang membuatmu ingin mengikutiku? Kalau kau ingin bertemu denganku, kau bisa menelponku, aku pun tak akan menolak bertemu denganmu. Jadi tak perlu membuntutiku seperti ini kan ?” Jung

“aku tak ingin mengatur waktumu di akhir pekan, dengan membuat janji denganmu, aku juga bukan siapa-siapamu, tapi aku ingin melindungimu dari jauh” Kim

“Kim…” Jung

“Minggu kemarin kau bersama Tarra kan?  Bermain skate? … hmmm enak sekali Jung kau tidak mau? Hampir kuhabiskan semua hehehe” Kim

“…”Jung

“kenapa diam saja Jung?” Kim

“ternyata aku mencintai orang yang salah selama ini” Jung

“Simpan kata-kata itu Jung, karena ada kabar yang membuatmu tidak akan pernah mengatakan hal itu lagi.” Kim

“kabar?” Jung

“Ya.. Shin akan kembali besok” Kim

“SHIN!!!” teriak Jung

“ah… jangan berteriak di telingaku seperti itu… iya dia akan kembali ke Seoul” Kim

“yang benar saja Kim? Kau bercanda kan?” Jung

“tidak” Kim

“lalu… dapat kabar darimana Kim?” Jung

“Shin menelponku malam tadi, ia hanya bicara ‘aku ingin kembali ke Seoul’” Kim

“tidak ada yang lain? Shin bicara mengenai aku? Menanyakanku?” Jung

“maaf tapi dia hanya berkata seperti itu saja… Selamat Jung.. orang yang kau cintai sudah datang, sudah waktunya aku berhenti melindungimu.. karena orang yang pantas melindungimu akan datang” Kim

“jangan bicara seperti itu Kim.. aku senang bila kau bisa melindungiku selamanya” Jung

“Ah…? aku tau… Jung!.. kau mulai menyukaiku ya? Atau malah cinta padaku? Iya kan?” Kim

“TIDAK!!!” Jung

“Ashh.. jangan berteriak lagi… akui saja kalau kau mulai mencintaiku” Kim

“TIDAK!!!” Jung

“Jung!! Jangan berteriak seperti itu, lihat banyak orang memandang kearah kita” Kim

“TIDAK TIDAK TIDAK… HAHAHA” Jung

“Aku senang kau bisa tertawa lepas lagi seperti dulu…” Kim

“Kim… ayo kita jalan-jalan lagi… aku ingin membelikanmu selusin  Hotteok”  Jung

“ya.. ya… aku tau kau sedang bahagia…” Kim

“^_^”Jung

Shin akan kembali dari perjalanan panjangnya, ia akan kembali ke Seoul, namun apakah ia akan kembali ke Jung yang telah menunggunya begitu lama? Apakah yang akan terjadi nanti?

Karya Ayuna Kusuma 20 January 2011

0 komentar:

Posting Komentar