Between The Faithful and The Devil (continued from Between SuperGirl and The Devil)




“Tak perlu menjelaskan siapa dirimu, aku sudah tahu dari dulu, tak perlu menjelaskan ada hubungan apa dulu kau dengan istriku, aku sudah tahu semuanya, Lalu yang perlu kau jelaskan sekarang, mengapa kau berani ke tempatku?” The Faithful

“Aku sudah pernah bicara padamu dulu, mengalahlah padaku, serahkan kekasihku dulu. Dan kau bisa hidup tenang tanpa gangguanku lagi” The Devil

“Ohh.. kau mengira dia kekasihmu?, huhuhu… kasihan… sudah berapa lama kau tidak merasakan kesenangan? Sudah jenuh kah dengan berbagai pesta itu? Dengan wanita-wanitamu? Hingga berani mengatakan istriku itu kekasihmu?” The Faithful

“Ya… kau lihat sendiri kerutan diwajahku ini, kebosanan sudah merusak ketampananku…” The Devil

“Hmmm… kau merasa tampan? Sepertinya memang dari dulu kau tidak setampan yang kau kira… wanita-wanitamu mungkin sudah buta dan merasakan cinta yang sangat buta” The Faithful

“Hehehe” The Devil

“Apa? Kenapa tertawa ?” The Faithful

“Istrimu dulu juga mencintaiku secara buta, berarti kau menghina istrimu itu wanita yang buta akan cinta?” The Devil

“Jangan kau samakan dia dengan wanita yang lainnya. Dulu dia sempat sangat mencintaimu dengan tulus, bukan karna harta atau apapun yang kau miliki, harusnya kau hargai, jangan mengganggu ketika ia menemukan cinta sejatinya, yang bukan dirimu” The Faithful

“Apa? Cinta sejati? Cinta sejatinya hanya diriku… jadi menyerahlah saja padaku, kembalikan kekasihku seperti dulu” The Devil

“Oooh.. kenapa aku harus mengalah begitu saja padamu?” The Faithful

“Kau ingin apa? Akan kuberikan” The Devil

“Aku ingin kau pergi dari hadapanku, dan biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku” The Faithful

“Aku bisa memberikanmu, semua hartaku, semua perusahaanku, semua wanitaku, semua yang kumiliki, tapi serahkan dulu kekasihku yang dulu, bagaimana?”  The Devil

“Maaf aku sama sekali tidak tertarik dengan penawaran itu. Aku lebih tertarik kau pergi dari sini” The Faithful

“Kau mencintainya?” The Devil

“Sangat” The Faithful

“Aku juga” The Devil

“Kau tak memiliki hak untuk mencintainya hehehe” The Faithful

“…”The Devil

“Tak bisa menjawab? Sudahlah… pergilah.. tak ada gunanya bertransaksi sekotor itu denganku” The Faithful

“Aku ingin disini saja, kutunggu kau berubah pikiran” The Devil

“Baiklah terserah kau saja” The Faithful

Selama 1 tahun Devil menunggu the faithful berubah fikiran.

“Sudah setahun kau menunggu disini, kau tidak mau pergi juga, lihatlah dirimu semakin tua” The Faithful

“Aku bisa kembali muda, bila mendapatkan kekasihku kembali” The Devil

“Hehehe… alasan yang terlalu memaksa” The Faithful

“Bagaimana keadaannya?” The Devil

“Istriku ingin kau pergi dari sini” The Faithful

“Tidakkah ia melihat kesetiaanku menunggunya” The Devil

“Tapi kau tak memiliki hak untuk menunggunya” The Faithful

“Bagaimana keputusanmu…? Mau berubah pikiran? “The Devil

“Tidak akan pernah” The Faithful

“Terima kasih karna kau membolehkanku selama ini menunggumu merubah keputusan, aku memahami cintamu dan dia sangat suci, hingga tak bisa kurusak sama sekali, tolong kau jaga ia, jangan kau serahkan kepada siapapun kecuali aku, karna aku sama sepertimu, sangat mencintainya” The Devil
“…” The Faithful

Karya Ayuna Kusuma 
Supported by Afandi Kusuma

0 komentar:

Posting Komentar