Black Love (Jung and Kim) V

“Shin… siapa itu Jung?” tanya Seoyun tenang
“ehmm.. dia..?”
“iya… siapa Jung? Tidak apa Shin… jujur saja padaku… aku tak akan pernah marah pada tunanganku walau nanti ia menyakitiku”
“Seoyun.. kau baik sekali…”
“Ayo.. jelaskan siapa dia? Mengapa saat aku melihatnya, tatapannya sangat membenci ku?”
“Jung.. wanita yang baik… ia tak akan pernah membencimu..  dulu… kami berdua sempat menjalin hubungan yang sangat dekat.. dan sempat merencanakan pernikahan.. tapi lama berlalu… aku sepertinya kehilangan cinta untuknya… lalu aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan… karena apa arti sebuah pernikahan, kalau tak ada cinta didalamnya”
“lalu…”
“lalu aku memutuskan untuk pergi ke Jepang, melanjutkan kuliahku dan bekerja disana”
“kau hanya meninggalkannya, tanpa menjelaskan apa-apa padanya?”
“aku memberikan surat padanya, cukup kan untuk menjelaskan segalanya?”
“kau memberikan sendiri atau?”
“hmm… seingatku aku titipkan ke Kim, karena pada saat itu Kim ingin pergi dengan Jung ke pusat wisata Jeju”
“Shin… tak kusangka kau melakukan kesalahan besar seperti itu…”
“Ha?? Aku salah apa? Surat sudah disampaikan Kim…”
“tidak… kau tidak paham ya… Jung bicara kalau ia menunggumu selama 6 tahun.. berarti ia sama sekali tak pernah membaca surat itu.”
“Berarti…”
“Iya… aku tak menyampaikannya pada Jung… karna surat itu sangat menyakitkannya”Sergah Kim tiba-tiba
“Kim?”
“Shin.. aku kekamar ibu dulu.. ada yang ingin aku berikan kepada ibu” kata Seoyun
“oh.. ya Seoyun…” lalu melirik kearah Kim yang sibuk melepas jaketnya “Kim… kau tak memberikan surat itu pada Jung?”
“Iya.. karna itu sangat menyakitkannya” kata Kim tenang
“KIM!!! Apa yang kau lakukan HAH??” bentak Shin sambil menarik krah baju Kim
“Apa? Apa yang kau inginkan sekarang Shin?”
“Tak sadarkah kau sudah menyakiti JUNG?!! HA??? Kau tak sadar?” bentak Shin seraya melemparkan tinju ke muka Kim
“Hah… hanya itu saja yang kau lakukan… kau sudah menyakitinya, bukan aku Shin!.. kau egois, karna meninggalkannya demi keinginanmu sendiri, dengan alasan tak ada cinta lagi yang kau rasakan. ITU EGOIS SHIN!!” Kim membalas tinju ke muka kakaknya.
“Sudah.. sudah…” teriak Ibu didalam kamar, lalu Ibu keluar dari kamar, bertumpu pada bahu Seoyun, Ibu melangkah dengan pelan.
“Sudah… sudah… semuanya bersalah pada Jung… jangan saling menyalahkan… Shin.. lepaskan tanganmu dari baju Kim.. bukan begitu caranya menyelesaikan masalah… Seoyun… terima kasih ambilkan kursi itu.. aku ingin duduk”
“Baik bu…”
“Shin… kau harus bersyukur karena memiliki tunangan seperti Seoyun yang penuh rasa cinta seperti ini… tapi kau juga harusnya menyesal karena telah melukai hati Jung yang lembut itu… Jung sudah kau kecewakan.. Sekarang kau jaga Seoyun.. jangan kau kecewakan lagi seperti Jung… Kim.. aku tahu.. kau diam-diam mencintai Jung.. aku bisa memandangnya dari mata dan hatimu.. Kalian sudah lama tidak bertemu, mengapa bertengkar seperti ini hanya karena masalah yang kalian buat sendiri”
“Ibu…” shin lirih memanggil ibunya..
“Sekarang tak perlu mencari siapa yang salah… semuanya salah… sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita memulai kehidupan kita mulai dari awal lagi…”
“Sudah bu tak ada lagi yang bisa kita bicarakan… Shin sudah mendapatkan yang ia dapatkan” Kata Kim sambil mengemas pakaian-pakaiannya.
“Kau mau kemana Kim?” Tanya ibunya
“Biarkan saja dia pergi bu.. dia sudah mengacaukan semuanya” bentak Shin dengan wajah yang memerah karena marah
“Shin.. jangan bicara seperti itu pada adikmu”
“Aku akan pindah apartemen bu, aku akan tinggal satu apartemen dengan Jung, aku akan melindunginya sebagai laki-laki, dan aku tak akan meninggalkannya demi keegoisanku.”
“KIM!!!” bentak Shin
“Ibu… aku akan menemui ibu setiap akhir minggu, Apartemen Jung lebih dekat dengan kantorku, aku akan baik-baik saja… dan aku akan menjaga Jung.. Bu.. aku sangat mencintainya..” bisik Kim pada Ibunya
“Baiklah Kim… jaga Jung.. dan cintai ia.. seperti kau mencintai ibumu ini…”
“Shin!  jangan kau kecewakan Seoyun.. awas kau kalau melakukan itu lagi pada Seoyun”
“KIM!!!” Shin ingin melamparkan tinjuannya lagi pada adiknya, namun tangan lembut Seoyun menghentikan keinginannya itu.
Kim memutuskan untuk pindah ke apartement Jung, karena ia tak mampu membiarkan Jung sendirian menanggung kesedihan yang disebabkan oleh kakaknya dan dirinya sendiri. Bagaimana dengan Jung.. apakah ia mampu menerima Kim kembali? Sebagai sahabat seperti biasa? Menolaknya karena ia sudah terlampau dilukai? Atau malah menerima Kim sebagai orang yang diam-diam ia cintai? Kita lihat saja nanti..
Karya Ayuna Kusuma
Nantikan kisah selanjutnya

0 komentar:

Posting Komentar